Postingan

Kekerasan Fisik: Luka yang Tak Selalu Terlihat

Gambar
( https://pin.it/55bMudfgF )       Kekerasan fisik sering kali dianggap hal sepele, padahal dampaknya bisa sangat dalam. Luka di tubuh mungkin bisa sembuh, tetapi luka di hati dan pikiran sering kali menetap jauh lebih lama. Di sekitar kita, masih banyak orang yang menjadi korban kekerasan fisik baik di rumah, di sekolah, maupun di tempat kerja. Padahal, setiap manusia berhak merasa aman, dihargai, dan dicintai tanpa harus hidup dalam rasa takut.                     Kekerasan bukanlah bentuk kasih sayang. Kekuatan bukan alasan untuk melukai. Saat tangan digunakan untuk menyakiti, saat suara berubah menjadi ancaman, di situlah nilai kemanusiaan mulai pudar.        Menurut Survei Pengalaman Hidup Perempuan Nasional (SPHPN) 2024, satu dari empat perempuan di Indonesia pernah mengalami kekerasan fisik dan/atau seksual sepanjang hidupnya.  ( Sumber: Badan Pusat Statistik & Kementerian Pemberdayaan Peremp...

LCC LITERASI DAN NUMERASI: Kisah Antara Kata, Angka, dan Pengalaman

Gambar
  Setiap pengalaman berharga selalu meninggalkan jejak dalam ingatan, begitu pula kisahku saat mengikuti Lomba Cerdas Cermat Literasi dan Numerasi (LCC Litnum) di SMA Negeri 1 Mendoyo. Aku dan dua orang temanku, yaitu Aiko dan Axa, yang saat itu masih duduk di bangku kelas 8, mendapat kepercayaan untuk mewakili SMP Negeri 1 Negara. Rasa bangga bercampur gugup menyelimuti langkah kami. Di antara banyak peserta yang hadir, kami bertekad memberikan yang terbaik untuk sekolah tercinta. Perlombaan dimulai dengan beberapa tahap penyisihan yang menegangkan. Pada babak pertama, harapan sempat goyah karena tim kami hanya menempati peringkat kelima. Detik itu rasanya seperti berada di ujung harapan. Namun takdir berkata lain, nilai kami ternyata sama dengan dua tim lainnya, atau bisa dibilang kembar tiga nilainya, sehingga peluang masih terbuka. Kami pun tak menyerah dan berjanji akan tampil lebih baik pada babak berikutnya. Babak demi babak kami lalui dengan penuh semangat dan kerja sama. L...

Refleksi Membaca Laut Bercerita: Tiga Puluh Menit Bersama Biru Laut

Gambar
  Sebelum aku mulai bercerita tentang bagian yang kubaca, sedikit tentang buku Laut Bercerita karya Leila S. Chudori. Novel ini mengambil latar masa kelam Indonesia pada akhir tahun 1990-an, saat banyak aktivis mahasiswa diculik karena keberaniannya menyuarakan keadilan dan perubahan. Ceritanya dibagi menjadi dua bagian besar, bagian pertama menceritakan kisah dari sudut pandang Biru Laut, seorang aktivis muda yang idealis, sedangkan bagian kedua menceritakan perjuangan keluarga dan sahabatnya yang mencari kebenaran atas hilangnya Biru. Buku ini tidak hanya tentang politik, tetapi juga tentang kemanusiaan, kehilangan, dan cinta yang tetap bertahan di tengah kekerasan. Ada sesuatu yang tenang tapi juga menyesakkan setiap kali aku membuka halaman-halaman Laut Bercerita. Dari awal, kisah ini terasa seperti bisikan dari masa lalu, tentang kehilangan, perjuangan, dan harapan yang dipaksa bungkam. Selama tiga puluh menit pertama aku membaca, aku seolah tenggelam dalam arus cerita yang le...

About Mirah!

Gambar
🖋️ TENTANG MIRAH Halo, kenalin aku Gusti Agung Istri Mirah Prameswari, tapi cukup panggil aku Mirah. Aku sekarang duduk di bangku kelas 9A di SMP Negeri 1 Negara, usiaku 14 tahun. Sejak kecil, aku selalu penasaran dan punya banyak minat. Aku nggak bisa hanya memiliki satu hobi tetap kadang hatiku terpanggil pada musik, kadang ingin menuangkan pikiran lewat tulisan, dan di lain waktu aku ingin merasakan udara lepas lewat olahraga. Hobiku suka berubah ubah tergantung mood, tapi semuanya kulakukan dengan sepenuh hati. Di sekolah, aku aktif ikut OSIS dan PMR. Lewat organisasi itu, aku belajar banyak hal seperti memimpin, bekerja sama, bertanggung jawab, dan berbagi ke sesama. Aku ini tergolong orang ekstrovert seringnya aku yang mulai menyapa dulu, menyulut keakraban, dan mengajak teman-teman ngobrol atau ikut kegiatan bersama. Aku punya banyak impian dan harapan untuk masa depan. Menulis adalah salah satu jalanku untuk menyuarakan pendapat, mengabadikan perasaan, dan berbagi ...